Mengenal Golongan Darah: ABO dan Rh, Apa Perbedaannya?

Ilustrasi Darah (Pixels/Kaboompics.com)

Darah merupakan jaringan ikat cair yang memiliki peranan krusial dalam sistem peredaran darah manusia. Pada individu yang sehat, jumlah darah yang beredar dalam tubuh berkisar sekitar 5 liter (setara dengan 12 pint). Artikel ini akan mengupas secara mendalam mengenai golongan darah dan berbagai jenisnya.


Komposisi Darah yang Menarik

Komposisi darah sangatlah kompleks dan menarik. Darah terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit (keping darah), yang semuanya tersuspensi dalam plasma. Plasma darah juga mengandung jutaan molekul lainnya, masing-masing dengan peran dan fungsi spesifik dalam tubuh.


Variasi Golongan Darah

Meskipun komponen darah pada setiap manusia memiliki kesamaan, terdapat berbagai golongan darah yang berbeda. Secara total, terdapat lebih dari 40 jenis golongan darah yang telah diidentifikasi, namun tidak semuanya memiliki signifikansi klinis. Penemuan golongan darah ABO oleh Karl Landsteiner pada tahun 1900 membawa perubahan besar dalam pemahaman kita tentang darah, karena sebelumnya semua darah dianggap identik.


Sistem Golongan Darah: Penemuan Karl Landsteiner

Karl Landsteiner, seorang ilmuwan asal Austria, merupakan penemu sistem golongan darah ABO. Dalam penelitian yang dilakukannya, ia mencampurkan berbagai golongan darah dan menemukan bahwa plasma dari golongan darah tertentu dapat menyebabkan aglutinasi, yaitu proses pembentukan gumpalan akibat tidak adanya molekul tertentu pada sel darah merah. Ia mencatat fenomena ini dan mengklasifikasikan golongan darah menjadi empat kelompok yang berbeda. Berkat penemuan ini, Landsteiner dianugerahi Hadiah Nobel.


Pentingnya Sistem Pengelompokan Darah dalam Transfusi

Sistem pengelompokan darah sangat penting dalam prosedur transfusi darah. Sistem kekebalan tubuh manusia dapat mengenali golongan darah yang berbeda sebagai benda asing dan menyerangnya jika darah tersebut masuk ke dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan reaksi transfusi yang berbahaya. Oleh karena itu, sebelum melakukan transfusi darah, sangat dianjurkan untuk memeriksa golongan darah agar kecocokan antara donor dan penerima terjamin.


Golongan Darah ABO dan Rh: Apa Itu?

Dalam konteks transfusi darah, dua sistem golongan darah yang paling penting untuk diperiksa adalah sistem ABO dan sistem Rhesus (Rh).


1. Sistem Golongan Darah ABO

Sistem golongan darah ABO terdiri dari empat jenis golongan darah: A, B, AB, dan O. Pengelompokan ini didasarkan pada adanya atau tidaknya antigen pada permukaan sel darah merah serta antibodi dalam plasma.

  • Kelompok A: Mengandung antigen A dan antibodi B.
  • Kelompok B: Mengandung antigen B dan antibodi A.
  • Golongan AB: Mengandung antigen A dan B, tetapi tidak memiliki antibodi A maupun B.
  • Golongan O: Tidak mengandung antigen A maupun B, tetapi memiliki antibodi A dan B.

Sistem golongan darah ABO sangat penting dalam proses donor dan transfusi darah. Ketidakcocokan golongan darah dapat menyebabkan penggumpalan sel darah merah yang berpotensi menimbulkan berbagai komplikasi. Oleh karena itu, kecocokan antara donor dan penerima darah sangatlah krusial. Sebagai contoh, individu dengan golongan darah A dapat menerima darah dari golongan A atau O, karena tidak ada antibodi yang akan bereaksi terhadap darah tersebut.

Seperti yang ditunjukkan pada tabel di atas, individu bergolongan darah O disebut sebagai donor universal , sedangkan individu bergolongan darah AB adalah penerima universal .


2. Sistem Golongan Darah Rh

Selain sistem ABO, sistem golongan darah Rh juga memiliki peranan penting. Sekitar dua pertiga dari populasi manusia memiliki antigen ketiga yang dikenal sebagai faktor Rh pada permukaan sel darah merah mereka. Hal ini menentukan apakah golongan darah seseorang adalah positif atau negatif. Jika faktor Rh ada, individu tersebut dikategorikan sebagai rhesus positif (Rh+); sebaliknya, jika faktor Rh tidak ada, individu tersebut adalah rhesus negatif (Rh-), karena mereka memproduksi antibodi Rh. Oleh karena itu, kecocokan antara donor dan penerima juga sangat penting dalam konteks sistem Rh.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama